Langkau ke kandungan utama

Catatan

Tunjukkan catatan dari Disember, 2012

IKRARKU

ikrarku lautan ilmu bergelora ini akan ku renangi puncak kejayaan penuh dugaan ini akan ku tempuhi kerikil-kerikil kecil sepanjang perjalanan ini pasti akan kulalui ikrarku walau kini sudah hampir di penghujungnya tak akan pernah kusesali walau kelihatan sudah perlahan rentaknya tak mungkin ku berhenti ikrarku biarlah kali ini kali yang pertama sepanjang perjalanan ini biarlah kali ini akan ku buktikan pada semua pada mereka yang selalu sinis padaku aku bukanlah pejuang yang lemah aku pejuang tangguh yang rentaknya lambat bermula yang semangatnya takkan pernah pudar

DEAR , IM SOOOO SORY

I DUNNO HOW TO SAY IT BUT IM REALLY MEANT IT IM REALLY SORRY FO EVERYTHING DEAR, YOU ARE WORTH TO FIGHT FOR YOU ARE MEANT SO MUCH TO ME I KNOW IT  COZ IM SO SAD RIGHT NOW COZ I HAD MAKE U SAD PLEASE FORGIVE ME

MALULAH SEDARA

INI KISAH BENAR kisah pasal orang malu bertanya atau lansung tak nak bertanya dan yang pasti  lansung tak terlintas untuk bertanya TAPI still nak show off DIALAH yang tahu semuanya still nak show off DIALAH paling prihatin KISAHNYA bermula bila adik aq dapat call dari ex JUNIOR dy dan JUNIOR dy tanya adik aq best x amek bisnes kat UUM HELLOOOOO kepada orang yang tak tahu kat luar sana tue ADIK aq tak amek bisnes okay kat UUM tue dy amek PENGURUSAN HAL EHWAL ANTARABANGSA SILA TAKE NOTE  manalah tau terbaca ker blog aq nie ATTENTION JUGAK bukanlah maksud aq amek bisnes tue x baik tapi kat sini aq nak tekankan yang  kepada orang tersebut jangan nak sebarkan something yang kita tak tahu asal duduk ceritanya lagi2 kepada semua orang tak terpikir ker yang lama2 orang akan tau jugak MALULAH SEDARA dari orang tak tahu aper2 tetiber mesti pelikkan kata anak sedara sepupu amek bisnes kat UUM  skali tanya tuan badan

LIRIK LAGU 150 JUTA

Untuk kali ke seratus lima puluh juta Mereka tanyakan engkau soalan yang sama “Eh kenapa kau masih lagi mahukan dia?” “Apa kau buta apa kau pura-pura suka” Di seratus lima puluh juta kali itu Di depan semua engkau tarik tangan aku Yang sedang buat muka kosong tak ambil tahu Sambil ketawa engkau bilang satu per satu “Dia mungkin bengis seperti singa” “Tapi dia nangis tonton cerita Korea” “Dia mungkin keras bila bersuara” “Tapi dia jelas jujur apa adanya” “Aku lagi kenal dia” Eh dah lebih seratus lima puluh juta kali Aku pesan padamu apa yang bakal jadi Engkau dan aku ada mungkin tidak serasi Engkau sangat manis aku ini pula dawai besi Di setiap seratus lima puluh jutanya Aku pun dalam hati semacam tak percaya Apa kau lihat pada aku jujurkan saja Terus kau cubit dagu aku sambil berkata “Sayang mungkin baran tak kira masa” “Tapi sayang tahan kalau yang salah saya” “Sayang mungkin saja keras kepala” “Tapi sayang manja bila

PITOT TUBES AND PLANE CRASHES

credit to :  http://voices.yahoo.com/plane-crashes-pitot-tubes-2447529.html Most of us are aware of the devastation a bird strike can have on an aircrafts structure or engines. But what about an insect? Or a few ice crystals? A surprisingly trivial substance can bring down even the largest aircraft. All avionics systems rely on devices called "pitot tubes." These measure the force (impact) of oncoming air. The "pitot-static" system compares this impact pressure to the neutral (static) air pressure. The information is fed to three of the most critical instruments: Airspeed, Altitude and Rate of Climb. A blocked static port affects all three instruments, while the pitot tube itself will only involve airspeed. The simplicity of the pitot tubes makes them vulnerable to blockages. The elaborite system of avionics, gauges and computers can be deceived by any number of blockages. Dead insects, mud wasp nests, and ice are the most common. The most hideou

SUMBU API IRI

Ayuh kita nyalakan api iri membakar sumbu yang mati jangan terus berdiam diri bila yang lain terus berani menggapai jaya hari demi hari